Category Archives: Artikel

Membangun 18 Nilai Karakter Dalam Sistem Pendidikan Nasional

 

18 Nilai Pendidikan Karakter di Sekolah

by Teach For Indonesia on Sunday, June 19, 2011

Nilai-nilai pendidikan karakter perlu dijabarkan sehingga diperoleh deskripsinya. Deskripsi beguna sebagai batasan atau tolok ukur ketercapain pelaksanaan nilai-nilai pendidikan karakter di sekolah. adapun 18 nilai-nilai pendidikan karakter didiskripsikan adalah sebagai berikut:

Tabel 1 Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter

Nilai Deskripsi

  1. Religius: Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakanajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
  2. Jujur: Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinyasebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
  3. Toleransi: Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
  4. Disiplin:  Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuhpada berbagai ketentuan dan peraturan.
  5. Kerja Keras: Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguhdalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
  6. Kreatif: Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan caraatau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
  7.  Mandiri:  Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung padaorang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
  8. Demokratis:  Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai samahak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
  9. Rasa Ingin Tahu: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untukmengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
  10. Semangat Kebang-saan: Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yangmenempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
  11. Cinta Tanah Air: Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkankesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
  12. Menghargai Prestasi:  Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untukmenghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
  13. Bersahabat/Komuniktif: Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
  14. Cinta Damai: Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan oranglain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
  15. GemarMembaca: Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagaibacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
  16. Peduli Lingkungan: Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegahkerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
  17. Peduli Sosial: Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuanpada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
  18. Tanggun jawab: Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugasdan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

 

Ruang Lingkup Pendidikan Karakter (Puskur, 2011: 4) Pendidikan karakter meliputi dua aspek aspek yang dimiliki manusia, yaitu aspek ke dalam dan aspek keluar. Aspek ke dalam atau aspek potensi meliputi aspek kognitif (olah pikir), afektif (olah hati), dan psikomotor (olah raga). Aspek ke luar yaitu aspek manusia dalam konteks sosiokultur dalam interaksinya dengan orang lain yang meliputi interaksi dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. Masing-masing aspek memiliki ruang yang berisi nilai-nilai pendidikan karakter. Penjelasan ruang lingkup pendidikan karakter terdapat pada bagan di atas.

 

Pa Munif : Apersepsi

Belajar Itu Mudah ?

Discovering human’s multiple intelligences …

Posted by: munifchatib |

BAGAIMANA KITA MUDAH BELAJAR

Tahukah kita kalau kecepatan otak kita menyerap informasi 1.287 km/jam. Artinya kapasitas dan kemampuan otak kita ini luar biasa. Bill Gates sampai mengatakan otak kita ini adalah raksasa yang tidur. Kenyataanya kita sangat amat teramat belum mampu memaksimalkan otak kita. Sebab jika arus informasi ini lancar, maka kita akan lebih mudah memahami dan belajar apapun.

Sangat pentng, kita sebagai manusia pembelajar untuk mengetahui arus informasi sampai dikelola oleh otak kita. Perjalanan informasi ini sangat menarik untuk divisualiasikan.

Pertama informasi yang di dapat dari indera kita akan melewati batang otak yang disebut otak reptil. Otak reptil ini menguasai dunia fisik. Artinya kalau informasi yang masuk dalam otak kita dan lingkungan kita memuaskan otak reptil kita maka informasi tersebut akan diterima dengan baik. Coba bayangkan anda sedang lapar lalumakan di warung yang panas, bau, dan banyak lalat. Seenak apapun makanan kita, pasti otak reptil kita memerintahkan kita untuk ‘get out from here’. Bandingan dengan kita makan di restoran yang sejuk, asri dan nyaman. Pasti kita nikmat menikmati hidangan.

Setelah informasi tersebut memuaskan otak reptil, maka diteruskan ke otak limbic atau mamalia. Otak limbic ini menguasai dunia emosi. Artinya kita sebagai penerima informasi harus mempunyai kondisi emosi yang stabil. Kita tidak dalam kondisi stress, tertekan, dan tegang. Kondisi emosi kita harus positif, maka otak mamalia akan terpuaskan. Contoh mudahnya, sebagai pelajar berangkat pagi ke sekolah dengan ceria, dapat dukungan dari orangtua, pr sudah dikerjakan. Pasti begitu mengikuti pelajaran di kelas, biasanya lancar. Beda dengan sebelum berangkat sudah dimarahi oranguta, pr belum dikerjakan dan ada masalah dengan teman. Saat menerima informasi dari guru, biasanya tidak lancar.

Setelah lolos dari otak limbic, maka informasi akan masuk ke otak yang disebut neo cortex. Neo cortex ini adalah sang pemikir. Artinya sesulit apapun informasi yang diterima, apabila memuaskan otak reptil, memuaskan otak limbic, maka neo cortex akan mempunyai potensi yang besar untuk menganalisa informasi yang sulit itu.

Jadi bisa disimpulkan, bila kita sebagai pelajar menerima informasi tentang rumus-rumus yang memusingkan akan menjadi mudah kita memahami matematika, bila otak reptil dan otak limbic terpuaskan.

Jadi ada tiga kata kunci yang penting untuk memudahkan kita belajar, yaitu LINGKUNGAN NYAMAN, EMOSI POSITIF, dan KEMAMPUAN BERPIKIR.

Ragam Kecerdasan ( Multiple Intelegences )

8 Kecerdasan Bekal Kesuksesan Anak

 

Selama ini tingkat intelegensia menjadi bagian terpenting dalam         perkembangan seseorang. Jika seseorang memiliki orangtua yang cerdas kelak anak mewarisinya. Sebaliknya, jika orangtua berenang di tempat dangkal kemungkinan anak tidak berkesempatan menyelam lebih dalam. Asumsi tradisional ini menganggap potesi kecerdasan inteligensia terbatas pada saat anak lahir. Kemudian lahirlah pandangan modern terhadap intelegensia berdasarkan kapasitas otak seseorang. Artinya, anak akan belajar dari pengalaman jika orangtua memfasilitasi anak yang kelak berdampak besar bagi intelegensia dan potensinya.

Dikutip dari artikel Kagan online magazine berjudul Raising Smarter Children Develop Your Child’s Many Ways Of Being Smart yang ditulis oleh duo bersaudara, Dr Spencer Kagan dan Miguel Kagan, mengatakan bahwa ada transformasi pemahaman mengenai kecerdasan anak. Asumsi tradisional tentang kecerdasan adalah ketika anak lahir dianugerahi tingkat inteligensia tertentu yang kemudian dianggap sebagai harga mati. Dalam artian anak cerdas adalah pemberian tuhan namun tidak bisa diupayaakan.

Dr. Howard Gardner, seorang psikologi dari Universitas Harvard, AS, mengemukakan teorinya bahwa kecerdasan tidak terpatri di tingkat tertentu dan terbatas saat seseorang lahir. ’’Setiap orang mengembangkan kecerdasan dengan beragam cara yang dikenal dengan multiple intelligence,’’ katanya. Seperti, Mozart adalah pemusik jenius, seorang komposer sekaligus symphonies yang menjadi salah satu contoh pemilik kecerdasan musikal. Sedangkan, Einstein adalah salah satu ilmuwan dunia yang memiliki
kecerdasan logika dan matematika. Apakah Einstein lebih cerdas dibanding Mozart ? Jika ditilik dari teori multiple inteligensia, Einstein dan Mozart sama-sama cerdas tapi berbeda bidang. Jadi anak Anda pun berkesempatan mengembangkan kecerdasannya di berbagai bidang.

Gardner menemukan delapan kecerdasan, yaitu cerdas bahasa, cerdas logika/matematika, cerdas visual-spasial, cerdas musik, cerdas gerak, cerdas alam, cerdas sosial, dan cerdas diri. Setiap orang berpotensi memilikinya, namun perkembangannya berbeda-beda.

Selama bertahun-tahun, pendidik mengembangkan arahan strategi agar kegiatan belajar makin menarik. Sekolah mengadopsi mulitiple Intelligence melalui laporan pendekatan akademik tes yang mencakup area kecerdasan seni, musik, edukasi fisik, hubungan sosial, pemahaman akan diri sendiri, dan menyukai alam. Sebagai orangtua, Anda mungkin bertanya, bagaimana cara membantu anak belajar? Jawabannya banyak! Anda bisa membantu anak tumbuh lebih cerdas dengan mengeksplorasi anak dengan beragam aktivitas.

Ada beberapa ide untuk mengembangkan kecerdasan balita yang bisa Anda terapkan di rumah :

1. Bahasa/Linguistik: Membacakan cerita, Mengembangkan perbendaharaan kata dengan bermain kata

2. Logika/Matematika: Mengajak anak berhitung, Bermain angka, Gunakan konsep penambahan dan p engurangan sederhana

3. Visual/Spasial: Menggambarkan untuk bayi Anda, Berbagi gambar dan visual, Izinkan bayi bermain warna

4. Musikal/Ritme:  Menyanyikan lagu, Bermain musik, Perkenalkan anak dengan beragam bunyi dan musik

5. Gerak Tubuh/ Kinestetik: menyentuh dan menggambarkan bagian-bagian tubuh, Ajak anak bermain dengan mainan dan balok-balok

6. Naturalis: Bawa anak keluar rumah melihat pepohonan dan tetumbuhan, Pelihara binatang piaraan, Mengunjungi kebun binatang dan taman

7.Interpersonal: Biarkan bayi Anda berinteraksi dengan bayi lain, Bermain ‘pura-pura’

8. Intrapersonal: Berikan bayi waktu untuk sendiri atau di keheningan

Memperkaya otak anak dipaparkan oleh Kagan dalam sebuah studi klasik. Beberapa Ilmuwan menguji beberapa tikus percobaan yang tumbuh di lingkungan berbeda. Tikus A tumbuh di lingkungan yang dipenuhi mainan, sedangkan tikus B tidak. Tebak tikus mana yang lebih pintar? Yaitu tikus A. Tikus A bisa keluar dari lorong teka teki lebih cepat dibandingkan tikus B. Para ahli juga menemukan perubahan pada struktur otaknya. Otak berkembang secara penuh dan lebih berbobot pada tikus A. Baru-baru ini, penelitian tersebut diujikan kepada hewan primata yang memiliki konsep saraf plasticity mirip manusia. Kesimpulannya, seseorang tumbuh dengan perkembangan otak lebih baik jika difasilitasi beragam pengalaman.

Psikolog Elly Risma Musa mengatakan, kecerdasan anak tidak hanya bersumber dari pemenuhan nutrisi yang seimbang, tetapi juga disertai pemberian stimulasi pada anak. Anak yang cerewet, kritis, dan senang bercerita, apabila mendapat asahan yang tepat akan memiliki kepintaran verbal linguistik, yaitu anak yang mampu berinteraksi dan meyakinkan orang di sekitarnya. “Anak seperti ini siapa tahu kelak menjad orator ulung seperti Bung Karno,” ujar Elly yang juga Direktur Yayasan Kita dan Buah Hati ini.

Sangat disayangkan, tambahnya, jika orang tua terlalu memaksakan keinginan mereka pada anak. Sehingga anak tidak dapat mengembangkan kemampuannya secara optimal. “Jangan sampai anda sebagai orang tua terlambat mengetahui potensi anak, karena dapat menghambat kecerdasannya kelak,” ujar Elly. Usia batita dan balita merupakan golden period bagi perkembangan otaknya. Saat berumur 10 tahun kemampuan otak anak sudah terbentuk dengan baik.

Memperkaya lingkungan rumah

Agar anak berkesempatan mengembangkan potensi kecerdasannya, maka lingkungan rumah perlu disulap dengan beragam kegiatan dan fasiltas. Bagian terpenting untuk menemani anak belajar adalah kehadiran Anda. Ada beberapa ide yang bisa Anda lakukan bersama si kecil:

Bahasa/Linguistik
• Cinta Buku. salah satu kegiatan yang disukai anak adalah kegiatan membaca. Untuk anak usia prasekolah mulai perkenalkan dengan buku cerita dongeng, puisi sederhana, bacaan untuk anak. Saat usia sekolah, perkenalkan anak dengan majalah anak, novel, komik, dan ensiklopedi.
• Televisi. Percaya atau tidak, tv bisa mendemontrasikan banyak hal melalui acara program edukasi, atau DVD. Atau anak belajar membaca melalui teks dialog yang ditampilkan di layar tv.
• Banyak menulis. Dukung kegiatan menulis dengan menyediakan kertas, bolpoin, pensil dan krayon.

Logika/Matematika
• Sediakan instrumen matematik. Biarkan anak bereksplorasi dengan kompas, penggaris, skala, gelas ukur.
• Gunakan peralatan. Alat berhubungan dengan kecerdasan logika dan gerak tubuh anak. Setiap peralatan memerlukan pemahaman logika untuk menggunakannya. Dorong anak untuk belajar menggunakan banyak peralatan.
• Komputer. Anak Anda pasti suka memencet tombol atau bermain games. Pada anak usia sekolah sudah mulai bisa diajarkan membuat database, surfing website atau belajar Microsoft. Yang bisa membangun
pengaturan logika dan struktur anak.

Visual/Spasial
• Sediakan alat kerajinan tangan. Sangat menyenangkan jika anak berhasil membuat sesuatu dengan kertas-kertas, krayon, gunting dan lem.
• Sediakan alat melukis. Mulai ajari anak melukis dengan menggunakan jari-jarinya lalu lanjut menggunakan cat air, akrilik dan cat minyak.
• Menggunakan Software. Bisa juga anak menggambar dan membuat ilustrasi menggunakan komputer.

Musikal/Ritme
•Pemain musik. Studi menemukan anak yang mendengarkan musik Mozart selama 10 menit, akan lebih baik di kegiatan spasial. Penelitian menunjukkan beberapa jenis musik tertentu dapat meningkatkan kecerdasan anak.
• Alat Instrumen. Penelitian membuktikan bermain musik tak hanya meningkatkan kecerdasan musik anak tapi juga bisa mengembangkan bagian otak.
• Berkaraoke. Fasilitasi anak dengan beragam lagu yang bisa dinyanyikannya.

Gerak tubuh/Kinestetik
• Lemari Kostum. Kembangkan imajinasi anak dengan bermain sebagai aktor menggunakan kostum dan make up.
• Peralatan Olahraga. Peralatan olahraga dan permainan membantu mengembangkan kordinasi mata-tangan dan mengembangkan kemampuan gerak motorik anak. Aktivitas fisik juga berperan dalam perkembangan cerebellum, bagian otak yang mengatur beberapa fungsi motorik juga daya ingat, konsentrasi, persepsi spasial, dan bahasa.
• Aktivitas gerak motorik halus. Mengembangkan kemampuan motorik halusnya dengan kegiatan menjahit, merajut, menggambar atau kegiatan lain yang menggunakan keterampilan jari tangan dan kakinya.

Naturalis / alam

• Kolam ikan. Coba masukan tangannya ke kolam ikan atau akuarium. Hati-hati jangan sampai anak measukan tangannya ke mulut.
• Binatang piaraan. Memelihara binatang piaraan merupakan cara terbaik anak berinteraksi dengan hewan. Anak belajar kebiasaan, karakteristik, dan perbedaan sifat hewan.
• Kebun. Sekuntum bunga atau kebun tanaman bisa dijadikan perjalanan seru. Anda juga bisa mengajarkan tanaman di pot.
• Peralatan observasi. Melihat dengan teleskop atau menggunakan gelas ukur atau mikroskop untuk menganalisa.

Intrapersonal
• Hargai privasi anak. Kadang anak memerlukan waktu untuk sendiri tanpa berinteraksi atau gangguan dari luar. Anak hanya ingin mendengarkan pikirannya sendiri. Apakah ada tempat anak merenung di rumah? Mungkin di kamar atau kebun.
• Hobby station. Dukung anak menyalurkan hobinya. Anda bisa mengikut sertakan anak ke kelas fotografi, jurnalis, vokal. Musik, menggambar, untuk mengembangkan kecerdasan intrapersonal anak.
• Area belajar. Sebuah area anak bisa menikmati waktunya dengan menulis diari atau menempatkan barang-barang pribadinya.

Melihat beberapa tips di atas mungkin banyak dari Anda yang sudah menerapkannya. Artinya, anak hidup di lingkungan belajar yang kondusif. Jika perhatian Anda luput pada suatu hal, Anda bisa menyeimbangkannya dengan memberi investasi berikutnya untuk mengembangkan edukasi dan otak anak. Ingat elemen terpenting meningkatkan kecerdasan anak adalah apa yang anak dan Anda lakukan bersama bukan hanya apa yang mereka dapat.

Anak Balita dan membaca

Agar Anak Anda Gemar Membaca

Apa yang anda inginkan untuk anak anda pada saat ini?

Apakah anda ingin anak anda hanya bisa membaca

atau gemar membaca?

Tentu anda akan dapat merasakan bedanya.

Membantu anak-anak belajar membaca tidaklah sulit, tetapi anda membutuhkan teknik yang benar untuk mempraktekkannya. Seperti kata pepatah lama yang menyebutkan ’mudah saja jika anda tahu caranya’. Jadi jika anda mengetahui cara dalam membantu anak-anak belajar membaca, maka hasilnya akan berbeda. Jika anak-anak tidak menyukai sesuatu, anda tidak bisa memaksa mereka untuk melakukannya.

Tetapi, jika anak-anak menyukai sesuatu, anda sebagai orang tua tidak bisa menghentikan mereka. Jika kita ingin anak-anak kita gemar membaca, kita sebagai orang tua harus mulai menanamkan kecintaan anak-anak terhadap buku. Tujuan utamanya bukanlah mengajarkan bagaimana cara menerjemahkan atau membunyikan atau mengenal kata,

melainkan untuk menanamkan rasa cinta, semangat, dan gairah anak-anak terhadap buku sejak dini. Pada tahap awal membaca, sebaiknya kita tidak terlalu menuntut usaha yang lebih dari pihak anak, melainkan tahap awal itu harus sangat menyenangkan bagi anak, tidak boleh tid ak. Jadi buatlah kegiatan belajar membaca menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan.

Orang tua zaman dulu membacakan buku untuk anak hanya sebagai kesenangan, mereka tidak menganggap buku sebagai media belajar membaca. Prinsip lawasyang mereka pegang adalah anak-anak belum siap belajar membaca sebelum mereka masuk ke jenjang sekolah. Zaman telah berubah, prinsip tersebut tidak bisa selamanya diterapkan. Pelajaran membaca tidak hanya bertujuan agar anak bisa membaca tapi agar anak juga gemar membaca. Orang tua merupakan komponen penting yang mengenalkan kemampuan membaca kepada anak. Membacakan untuk anak, sering mengajak mereka berbicara, dan mengajak anak melakukan berbagai kegiatan menarik adalah cara yang bisa orang tua lakukan untuk mengasah kemampuan prabaca anak.

Seperti yang diungkapkan di atas bahwa    pengajaran membaca sebaiknya dimulai sejak dini. Ada sebagian pakar yang percaya bahwa periode bayi merupakan periode ideal untuk mulai belajar membaca. Seorang bayi mendengar percakapan dan bahasa sejak dia dilahirkan. Kita pasti tersenyum ketika mendengar celotehan si bayi seperti

“Awwa, waa,” yang kita terjemahkan sebagai ”Ayah” dan ”Buh, buh,” adalah ”Ibu”. Padahal belum tentu itu yang dimaksud, tetapi kita tetap meyakininya seperti itu. Rabanan (babbling) tersebut selalu kita hargai dengan pelukan, tawa, dan pujian. Secara naluriah rabanan merupakan tahap awal dari berbicara. Jadi, sepenuhnya kita harus terus melibatkan anak-anak dalam percakapan. Percakapan tersebut bisa kita lakukan pada mereka saat berbicara di mobil ataupun saat kita sedang memandikan mereka.Kita bisa sambil menunjuk benda-benda dan memberikan penjelasan. Kita harus tahu bahwasetelah anak sering mendengar dan terlibat dalam percakapan, kemampuannya dalam menerapkan kaidah bahasa juga pasti meningkat. Betapa menakjubkannya cara anak-anak dalam menyerap setiap kaidah-kaidah tersebut. Kesalahan mereka justru merupakan indikasi kemampuan mereka dalam menyerap tata bahasa.

Selanjutnya, kita bisa mengajarkan membaca dengan membiasakan anak- anak melihat kata-kata tertulis. Dengan bahagia, kita akan mendengar celotehan-celotehan anak yang sedang membolak-balik halaman. Celotehan tersebut merupakan tahap awal membaca.

Menurut Kathy Hirsh, PhD, direktur Infant Laboratory Temple University di Ambler,Pennsylvania, ”Jika orang tua rajin membacakan buku kepada anak dan kerap melibatkan anak dalam pembicaraan, hal itu bisa membangun perbendaharaan kata dan menumbuhkan kemampuan dasar membaca.”Kebiasaan membacakan buku bagi anak-anak anda adalah salah satu hal yang paling berharga yang dapat kita lakukan untuk mereka. Karena memiliki manfaat yang sangat besar. Sebagian orang sudah membacakan buku pada bayi yang masih dalam kandungan. Mungkin anda menganggap ini berlebihan, tetapi pastikan untuk memulai sebelum anak bisa berbicara. Cobalah anda membeli buku kain yang dikemas bersama mainan lunak untuk bayi dari lahir hingga usia sembilan bulan. Atau masih banyak jenis-jenis buku lain yang juga berfungsi sebagai mai-nan. Tampaknya ini memang seperti hanya mainan, tapi benda-benda tersebut sangat berguna untuk membangkitkan kecintaan anak terhadap membaca.

Membacakan buku pada anak anda tidak hanya membangkitkan kecintaan mereka terhadap buku. Tetapi kegiatan ini juga membiasakan mereka dengan bahasa buku sehingga anak-anak siap untuk membaca sendiri. Keuntungan lain dari membacakan buku untuk anak-anak anda adalah peningkatan jumlah kosakata mereka. Sebaliknya, anak yang tak pernah dibacakan buku akan kehilangan kesempatan dalam menyerap bentuk bahasa tulisan, dan kurang mampu memperkirakan isi sebuah wacana. Anda bisa melibatkan kakek-nenek, pengasuh anak anda, dan teman-teman dalam membantu anda membacakan buku untuk anak-anak.

Dalam membacakan buku untuk anak, sebaiknya anda bisa melakukannya dengan ekspresif. Tirukan suara-suara, putar mata anda, berbisiklah dengan ketakutan, berteriak dan melompatlah seolah-olah anda adalah seekor naga, seorang putri ataupun raja. Cara ini membuat acara pembacaan buku menjadi menyenangkan.

Tak ada jawaban pasti kapan anda harus berhenti membacakan buku untuk anak-anak. Tetapi biasanya anak-anak akan memberitahu anda bila mereka merasa tidak memerlukannya lagi. Jika kita ingin menciptakan generasi yang gemar membaca, kita sebagai orang tua sebaiknya bisa menjadi teladan. Kita harus bisa mempertunjukan bahwa membaca merupakan kegiatan yang dilakukan untuk keuntungan diri sendiri, bukan orang lain.  Jadi, tak ada gunanya bila kita mencoba menularkan ”virus” membaca kepada anak-anak, jika kita sendiri tidak memiliki minat untuk membaca.

by episentrum

Illustrated by:

LAEC team

SERBU CIREBON – KUALITAS SDM DARI KUALITAS PENDIDIKAN

SERBU CIREBON – KUALITAS SDM DARI KUALITAS PENDIDIKAN 

By Munif Chatib

Sedih sekali Indonesia masih peringkat satu dalam rangking negara terkorup di ASIA TENGGARA. Sedih sekali Indonesia masih tergolong negara yang paling rendah memunculkan karya intelektual sumber daya manusianya. Sedih sekali Indonesia menduduki negara yang generasi mudanya menduduki peringkat tertinggi di seluruh dunia penyakit otak adiktif pornografi.

Jika saya teruskan mungkin bisa berantai kesedihan di atas. Namun, kita tidak boleh terpekur menangis dan menunduk diam. Kita harus bangkit. Pertanyaan besarnya adalah dimulai dari mana? Kita semua tahu jawabannya, yaitu diawali dari PENDIDIKAN YANG MANUSIAWI.

Bagaimana disain pendidikan yang manusiawi tersebut, ikuti seminar sehari yang diselenggarakan di Kota Cirebon, pada:

Ahad: 22 Mei 2011

Pukul : 08.00 – 16.00 WIB

Tempat:

“Watu Giok” Meeting Room Hotel Zamrud, Jl. Wahidin S. No. 46 A Cirebon, Indonesia

Pemateri: MUNIF CHATIB

Contact Person:

–          Novi;  0852 249 60001

–          Regha 0818 023 11 934

MENYEBARKAN SEKOLAHNYA MANUSIA DI CIREBON

MENYEBARKAN SEKOLAHNYA MANUSIA DI CIREBON

By Munif Chatib

 

Ada penggalan puisi yang saya tulis dalam buku baru saya GURUNYA MANUSIA.

Sekolah itu bukan warung

Sekolah itu institusi sumber daya manusia tingkat tinggi

Butuh orang-orang yang punya komitmen dan kompetensi untuk membangunnya

Ketika hakikat belajar dikembalikan kepada hakikat manusia

Tidak semua orang bisa menerimanya

Banyak orang yang menganggap mustahil

Namun, kami punya keyakinan

Bahwa belajar itu harus manusiawi

Belajar itu harus menyelam dalam kondisi siswanya

Seperti sepak terjang para nabi mengajar umatnya

Penuh tantangan untuk berhasil

Ya, memang tidak mudah membangun sekolahnya manusia, namun kita tidak boleh berhenti apalagi putus asa membangunnya. Kita harus yakin, kemajuan bangsa ini berawal dari kualitas pendidikan yang manusiawi. Bukan pendidikan untuk para robot.

Bagaimana disain pendidikan yang manusia tersebut? Mulai dari mana membangun sekolahnya manusia tersebut? Ikuti seminar pendidikan sehari di Cirebon pada:

Ahad: 22 Mei 2011

Pukul : 08.00 – 16.00 WIB

Tempat:

“Watu Giok” Meeting Room Hotel Zamrud, Jl. Wahidin S. No. 46 A Cirebon, Indonesia

Pemateri: MUNIF CHATIB

Contact Person:

–          Novi;  0852 249 60001

–          Regha 0818 023 11 934

Menyebarkan Sekolahnya Manusia di Cirebon

Sumber: http://www.facebook.com/notes/munif-chatib/menyebarkan-sekolahnya-manusia-di-cirebon-by-munif-chatib/198543423523779

JELAJAHI KEMAMPUAN ANAK, BUKAN KELEMAHANNYA – SERBU CIREBON

JELAJAHI  KEMAMPUAN ANAK, BUKAN KELEMAHANNYA – SERBU CIREBON

By Munif Chatib

 

Meskipun tidak semuanya, namun kebanyakan kebiasaan jelek orangtua adalah selalu melihat KELEMAHAN ANAKNYA dengan mudah. Sebaliknya KEMAMPUAN ANAKNYA jarang terlihat apalagi sampai diberi apresiasi. Anak kita yang berusia golden age (0 – 8 tahun) tanpa sengaja memecahkan gelas, langsung spontan kita marah.

“Dasar lemes, pegang gelas aja gak becus!”

Namun bila anak kita mampu menutup pintu atau jendela rumah, kita tak pernah memberi apresiasi. Bila anak kita tersenyum menyapa kita yang kelelahan pulang kerja, sambil memeluk kita, terkadang kita menyambutnya dengan cuek.

Saya selalu bilang kepada para orangtua, bahwa munculkan hobi baru ‘discovering ability’ (menjelajah kemampuan) anak kita, meskipun sekecil debu. Bagaimana hubungan antara kebiasaan orangtua memberi apresiasi pada kemampuan anak  kita dengan kecerdasannya? Ikuti pemaparannya lebih detail pada acara seminar sehari di Cirebon, pada:

Ahad: 22 Mei 2011

Pukul : 08.00 – 16.00 WIB

Tempat:

“Watu Giok” Meeting Room Hotel Zamrud, Jl. Wahidin S. No. 46 A Cirebon, Indonesia

Pemateri: MUNIF CHATIB

Contact Person:

–          Novi;  0852 249 60001

–          Regha 0818 023 11 934

sumber: http://www.facebook.com/notes/munif-chatib/jelajahi-kemampuan-anak-bukan-kelemahannya-serbu-cirebon-by-munif-chatib/197082433669878

KECERDASAN ANAK ITU DINAMIS, TIDAK STATIS – SERBU CIREBON

KECERDASAN ANAK ITU DINAMIS, TIDAK STATIS – SERBU CIREBON

 By Munif Chatib

 

Ada paradigma yang keliru yang sering menghinggapi banyak orangtua tentang kecerdasan anaknya, yaitu kecerdasan anak adalah tetap, tidak berkembang. Apalagi ketika anak diikutkan berbagai macam tes kecerdasan. Hasil tes itu cenderung dianggap statis.

“Ya nasib pak Munif, hasil tes IQ anakku, angkanya ‘jongkok’ atau IQ jongkok. Dia tidak akan pernah sukses dalam hidupnya,” keluh seorang sahabat tentang hasil tes IQ anaknya.

Hati-hati dengan paradigma di atas. Percayalah kecerdasan anak kita tidak terkait dengan hasil-hasil tes standar. Kecerdasan anak kita akan terus berkembang apabila didukung oleh lingkungan yang berkembang. Dan lingungan itu adalah kita, sebagai orangtua di rumah. Lalu gurunya di lingkungan sekolahnya. Barulah lingkungan-lingkungan yang lain mempengaruhinya.

Bagaimanakah agar lingkungan ini membentuk dan membangun kecerdasan anak kita yang dinamis tersebut, saya akan paparkan dengan praktis pada acara seminar pendidikan di Cirebon pada:

Ahad: 22 Mei 2011

Pukul : 08.00 – 16.00 WIB

Tempat:

“Watu Giok” Meeting Room Hotel Zamrud, Jl. Wahidin S. No. 46 A Cirebon, Indonesia

Pemateri: MUNIF CHATIB

Contact Person:

–          Novi;  0852 249 60001

–          Regha 0818 023 11 934

sumber: http://www.facebook.com/notes/munif-chatib/kecerdasan-anak-itu-dinamis-tidak-statis-serbu-cirebon-by-munif-chatib/196863930358395

CARA ORANG TUA MEMILIH SEKOLAHNYA MANUSIA – SERBU CIREBON

CARA ORANG TUA MEMILIH SEKOLAHNYA MANUSIA – SERBU CIREBON

By Munif Chatib

Saya sering ditanya oleh banyak teman. “Pak Munif, gimana cara memilih sekolah yang baik buat anak saya, sekolah yang ramah anak atau sekolahnya manusia?”

Biasanya saya menjawab seperti ini.

Pertama, tanyakan kepada kepala sekolahnya JADWAL PELATIHAN GURU di sekolah tersebut. Jika frekuensi pelatihan gurunya padat, maka itulah sekolah yang bagus. Sebaliknya, jika sebuah sekolah jarang sekali mengadakan pelatihan guru, biasanya sekolah itu biasa-biasa saja. Mengapa? Sebab guru juga manusia, perlu terus dilatih metodologi-metodologi baru dalam pendidikan. Guru adalah profesi yang tidak boleh berhenti untuk belajar. Dan orang yang bertemu langsung dengan anak kita di sekolahnya setiap hari adalah GURU.

Kedua, lihat kondisi kamar mandi sekolah tersebut. Jika jorok dan bau, maka kondisi itu menandakan manajemen sekolah yang amburadul, terutama dalam perawatan fasilitas. Manajemen fasilitas yang amburadul menjadi titik tolak pertanyaan besar, bagaimana dengan manajemen sumber daya manusianya?

Apakah hanya yang saya sebut di atas yang perlu diketahui orangtua dalam memilih sekolah anaknya? Tentunya masih banyak. Untuk membedahnya, ikuti seminar pendidikan pada:

Ahad: 22 Mei 2011

Pukul : 08.00 – 16.00 WIB

Tempat:

“Watu Giok” Meeting Room Hotel Zamrud, Jl. Wahidin S. No. 46 A Cirebon, Indonesia

Pemateri: MUNIF CHATIB

Contact Person:

–          Novi;  0852 249 60001

–          Regha 0818 023 11 934

Sumber: http://www.facebook.com/notes/munif-chatib-full/cara-orang-tua-memilih-sekolahnya-manusia-serbu-cirebon-by-munif-chatib/10150172878171975